Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian
Tertutup Sederhana & Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
perekonomian di dalam suatu negara sangat berpengaruh terhadap kehidupan rakyat
di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi di indonesia sekarang
ini berbeda saat zaman orde baru. Saat Zaman orde baru pertumbuhan ekonomi
mungkin lebih baik, karena pada zaman itu terdapat sedikit partai dibandingkan
dengan zaman sekarang yang memiliki banyak partai. Akibat terlalu banyaknya
jumlah partai yang ada, sehingga para investor asing tidak lagi menanam
sahamnya di Indonesia, karena selalu dimintai untuk mendanai konfoi partai
tersebut. Padahal saham asing sangat membantu pertumbuhan ekonomi negara.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi,
inflasi dan pengangguran sangat erat hubungannya. Salah Satu masalah jangka
pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca
pembayaran. Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan
kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Tingkat
inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk
mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara.
Rumusan Masalah
Selain inflasi, masalah utama dan
mendasar yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu masalah dalam
ketenagakerjaan di Indonesia seperti masalah upah yang rendah dan tingkat
pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga
kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang
dapat disediakan setiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih
besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran
yang tinggi.
Pendapatan Nasional dengan
Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
Pendapatan Nasional dengan
Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor adalah Produk Nasional Neto
dikurangi pajak tak langsung ditambah subsidi. Jumlah inilah yang diterima
faktor produksi yang dimiliki penduduk suatu negara . Pendapatan Nasional
dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor merupakan penjumlahan dari
lima hal , yaitu :
a. Upah atau gaji yang diterima
buruh atau karyawan
b. Pendapatan dari seseorang yang
melakukan bisnis individu (bukan perusahaan)
c. Keuntungan perusahaan
d. Pendapatan bunga selisih dari
perusahaan
e. Pendapatan sewa
Ekonomi Sederhana (Tertutup)
Dengan asumsi tidak adanya ekspor
dan impor dan tidak ada pemerintah maka komponen permintaan agregat (aggregate
demand) atau output sama dengan konsumsi (dengan notasi C) ditambah dengan
investasi (dengan notasi I).
|
Persamaan
(1)
Seperti telah disebut diatas output,
Y sama dengan income. Persamaan (1) diatas artinya bahwa output yang diproduksi
oleh ekonomi sama dengan aggregate demand dimana aggregate demand ini terdiri
dari konsumsi dan investasi. Output ini juga sama dengan income yang diterima
oleh seorang pelaku ekonomi (misalnya pengusaha) dan digunakan sebagian untuk
konsumsi dan sisanya akan digunakan untuk belanja barang modal guna melanjutkan
proses produksi berikutnya, belanja ini dikategorikan sebagai investasi untuk
memproduksi barang dan jasa selanjutnya. Dengan demikian income (output) dari
sisi produsen digunakan untuk konsumsi (C) dan sisanya diinvestasikan (I). Dari
sisi alokasi income atau konsumen maka income yang didapat akan digunakan
sebagian besar untuk konsumsi dan sisanya akan ditabungkan (S), hal ini karena
konsumen tidak mempunyai usaha sendiri seperti halnya dengan produsen sehingga
formula (1) diatas dapat ditulis sebagai berikut:
|
Persamaan
(2)
Bila kedua persamaan diatas digabung
maka didapat
|
Persamaan
(3)
Persamaan sebela kiri adalah
komponen aggregate demand atau output dan sebelah kanan adalah aloksi atau
penggunaan income. Atau output yang diproduksi sama dengan output yang dijual
dan sama dengan income yang diterima. Income yang diterima digunakan untuk
konsumsi dan sisanya ditabung. Persamaan diatas akhirnya menjadi:
|
Persamaan
(4)
Saving sama dengan investasi,
artinya sumber dana untuk investasi berasal dari tabungan. Dari sisi aggregate,
konsumen atau private sektor tidak melakukan investasi sendiri terhadap uangnya
yang berlebih tetapi pada umumnya akan menyimpan uangnya di Bank sebagai
tabungan (S) dan bank akan menyalurkan dana tersebut kepada orang-orang yang
membutuhkan berupa kredit usaha atau investasi (I). Dari sisi individual saving
yang dilakukan oleh konsumen tidak berarti akan langung dialoksikan kepada
kegiatan produktif (productive investment), karena keterbatasan yang dimiliki
oleh konsumen sehingga mereka memerlukan jasa perbankan untuk melakukan
kegiatan tersebut.
2. Model
Anlalisis dengan Variabel Investasi dan Tabungan
Model Analisis dengan variabel
investasi tabungan adalah pengeluaran yang akan digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa yang lebih banyak lagi , atau dengan kata lain merupakan
pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal .
Tujuan dari pelaksanaan model
analisis dengan variabel investasi tabungan ini adalah mencari keuntungan di
kemudian hari melalui pengoperasiaan mesin dan pabrik . Analisis keuangan
pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
a) Operasi
keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan
sumber-sumber pembiayaannya.
b) Dampak
operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya
terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
(PMTDB) pemerintah.
c) Dampak
rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah
terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar.
d) Dampak
Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan
pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
besar investasi anatara lain:
a) Tingkat
bunga. Kenaikan tingkat bunga akan mempengaruhi keinginan untuk berinvestasi,
dan sebaliknya.
b) Jumlah
permintaan. Semakin besar jumlah permintaan konsumen terhadap barang dan jasa,
keinginan untuk melakukan investasi juga semakin besar.
c) Perkembangan
teknologi. Kemajuan teknologi juga akan meningkatkan keinginan untuk
berinvestasi, karena teknologi yang maju akan mengurangi biaya produksi dan
meningkatkan jumlah keuntungan.
3. Angka
Pengganda
Angka pengganda atau multiplier
adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan
nasional. Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi,
maka dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi
angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya.
Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang
disebut dengan koefisien multiplier.
Proses multiplier
Adalah adanya perubahan pada
variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun dari
keseombangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi tersebut.
Rumus :
Contoh:
Dimisalkan (dalam milyar rupiah)
fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi (I) = 10, maka
pendapatan keseimbangan sebesar 120. Apabila terdapat tambahan investasi
sebesar 2, maka pendapatan sekarang adalah sebagai berikut:
Jawab:
∆Y = K . ∆I
∆Y = 4 . 2 = 8
Ysekarang =
Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
Ysekarang =
120 + 8 = 128 milyar rupiah
4. Hubungan
Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi dan Pengangguran
Jumlah orang yang menganggur adalah
jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk
bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah dapat diubah menjadi
persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang dalam
angkatan kerja.
Inflasi adalah kenaikan harga secara
umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua
produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis tren
harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau
Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan berapa banyak,
sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah
berubah sepanjang tahun.
Ada tiga jenis inflasi yaitu:
1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull
inflation)
2) inflasi desakan biaya (cost-push
inflation)
3) inflasi karena pengaruh impor (imported
inflation).
Tingkat inflasi yang terjadi dalam
suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah
ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekonomiannya baik,
tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.
Tingkat inflasi yang berkisar antara
2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjutnya tingkat
inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.
Didasarkan pada fakta itulah A.W.
Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.
Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan
tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran akan
rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.
Kurva Philip
Masalah utama dan mendasar dalam
ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat
pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga
kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang
dapat disediakan setiap tahunnya.
Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih
besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran
yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka
pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan
negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah
(natural rate of unemployment).
Untuk menggambarkan kurva Phillips
di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran
yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005.
Berdasarkan hasil pengamatan dengan data yang ada, maka kurva Phillips untuk
Indonesia terlihat seperti gambar berikut :
Kurva Phillips untuk Indonesia
A.W. Phillips menggambarkan
bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran
didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan
permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agre-gat, maka sesuai dengan
teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya
harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan
kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan
satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan
permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka,
pengangguran berkurang.
Menggunakan pendekatan A.W.Phillips
dengan menghubungkan antara pengangguran dengan tingkat inflasi untuk kasus
Indonesia kurang tepat. Hal ini didasarkan pada hasil analisis tingkat
pengangguran dan inflasi di Indonesia dari tahun 1980 hingga 2005, ternyata
secara statistik maupun grafis tidak ada pengaruh yang signifikan antara
inflasi dengan tingkat pengangguran.
CONTOH
KASUS YANG SEDANG TERJADI
Inflasi dari BBM Turunkan
Kesejahteraan 80% Rakyat
JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium
sebesar 1.500 rupiah menjadi 6.000 rupiah per liter bisa menyulut tambahan
inflasi 3,5 persen dari target inflasi 2012 sebesar 5,6 persen. Hal itu membuat
potensi laju kenaikan harga barang dan jasa tahun ini mencapai 9,1 persen.
Kenaikan harga BBM akan membuat
pertumbuhan ekonomi negatif karena target tahun 2012 mencapai sekitar 6,5
persen. Pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari inflasi akan menurunkan
kesejahteraan 80-90 persen rakyat yang daya belinya sangat rentan dengan
kenaikan harga barang dan jasa.
Pengamat ekonomi dari Universitas
Atmajaya, Jakarta, Agustinus Prasetyantoko, memperkirakan jika pemerintah jadi
menaikkan harga BBM jenis premium dan solar hingga 1.500 rupiah, infl asi akan
menyentuh angka 7-8 persen. Itu artinya, inflasi lebih besar dari pertumbuhan
ekonomi tahun ini yang ditargetkan 6,5 persen.
“Dalam kondisi nega tive growth,
daya beli masyarakat menurun, dan itu
tentunya berimbas pada menurunnya
tingkat kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah,”
ujar dia, di Jakarta, Jumat (9/3). Skenario lain menyebutkan tambahan inflasi
yang dipicu kenaikan BBM bisa mencapai 3,5 persen sehingga inflasi menjadi 9,1
persen.
Padahal, lanjut Prasetyantoko, daya
beli masyarakat selama ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Produk
domestik bruto (PDB) lebih dari 50 persen disumbang oleh konsumsi domestik.
“Untuk itu, butuh mekanisme fiskal untuk mempertahankan daya beli masyarakat,”
jelas dia.
Pengamat ekonomi, Yanuar Rizky,
menambahkan kenaikan harga BBM tidak hanya memukul kelompok masyarakat bawah,
tetapi juga kelompok menengah tengah. Bahkan, sekitar 90 persen masyarakat
Indonesia akan menurun daya belinya. “Kalau kelompok masyarakat bawah yang
masuk skema BLT (Bantuan Langsung Tunai), BBM naik atau tidak, mereka sudah
terganggu daya belinya,” ujar dia.
Yanuar mengakui pertumbuhan ekonomi
Indonesia saat ini cukup tinggi, sekitar 6,5 persen, dari target awal APBN 2012
sebesar 6,7 persen sebelum diturunkan menjadi 6,5 persen. Akan tetapi,
kontribusi pertumbuhan bukan dari kegiatan ekonomi rakyat, melainkan dari
sektor keuangan.
“Taruhlah kombinasi pelaku pasar
modal dan perbankan 10 persen. Jadi sebetulnya 90 persen masyarakat rentan
terkena dampak kenaikan BBM ini. Kalau 10 persen sisanya, mereka bisa hidup dari
transaksi keuangan,” tegas dia.
Ia mengingatkan pemerintah
semestinya mencermati fakta bahwa kelompok masyarakat mampu yang lebih tahan
dengan dampak inflasi dari kenaikan harga BBM sebenarnya sangat sedikit
dibandingkan total penduduk 240 juta jiwa. “Yang jelas, dampak dari kenaikan
harga BBM ini bakal menyebar ke mana-mana,” jelas Yanuar.
Efisiensi Anggaran
Pengamat ekonomi dari Universitas
Indonesia, Aris Yunanto, menilai pola
yang terjadi di Indonesia selama ini
adalah laju inflasi terdorong oleh pertumbuhan ekonomi. Namun, yang terjadi
sekarang adalah inflasi terjadi lebih dahulu dibanding pertumbuhan.
Aris mengingatkan kebijakan
pemerintah menaikkan harga BBM merupakan pelajaran bagi pengelolaan anggaran.
Pertama, dalam perencanaan anggaran. Kedua, efisiensi belanja pemerintah.
Ketiga, pemerintah harus mampu meningkatkan produksi minyak dan gas dan tengah
terus meningkatnya kebutuhan BBM.
Bahkan, pemerintah kerap memberikan
terminologi yang salah soal subsidi BBM. Faktanya, biaya produksi BBM di Indonesia
lebih rendah dari harga jual sehingga tidak ada unsur subsidinya. Bahkan, harga
premium 6.000 per liter sejatinya setara dengan harga minyak 104 dollar AS per
barel.
Dengan demikian, tidak ada lagi
subsidi negara. Aris juga menilai pemerintah tidak berkutik sehingga mengurangi
hak rakyat mendapatkan fasilitas negara, namun memosisikan diri tidak berdaya
untuk menekan penambahan utang. Dalam APBN-P 2012, pembayaran utang pokok dan
bunga utang mencapai total 170 triliun rupiah.
Menurut Yanuar, ancaman APBN yang
kolaps jika tanpa menaikkan harga BBM, terjadi akibat desain kebijakan anggaran
salah sejak awal. Pemerintah tidak memiliki manajemen risiko untuk mengatasi
gejolak harga minyak dunia. Karena itu, sangat tidak adil kalau kesalahan
pemerintah ini dibebankan pada rakyat.
KESIMPULAN
Pertumbuhan ekonomi diperoleh dari
hasil pendapatan nasional. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap golongan
masyarakat dalam suatu negara yang dijual kepada orang lain disebut produk
nasional. Apabila produk nasional dinilai dengan uang disebut pendapatan
nasional. Produk nasional maupun pendapatan nasional perlu dihitung untuk
mengetahui kemajuan ekonomi dalam suatu negara.
Produk nasional terdiri atas
bermacam-macam produk yang jenisnya berbeda-beda. Tidak ada satuan alat ukur
yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah produk yang dihasilkan. Oleh sebab
itu, alat ukur yang paling mudah adalah harga. Dengan menilai setiap produk
dengan harga, maka kita dapat mengetahui besarnya pendapatan nasional dalam
suatu negara.
Salah satu masalah jangka pendek
dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran. Hubungan
antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi
merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya
permintaan agregat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik
maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi
permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah
tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan
output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya
harga-harga (inflasi) maka tingkat pengangguran akan berkurang.
BERITA BAIK BERITA BAIK
BalasHapusHalo semuanya, saya SUWANDI dari indonesia. Saya menyarankan Anda semua di sini untuk tidak mengajukan pinjaman di mana-mana untuk perusahaan atau pemberi pinjaman di halaman web ini, sebagian besar perusahaan di sini adalah tipuan, penipuan dan penipuan, dan juga beberapa testimonial di sini salah, mereka adalah orang yang sama. Karena itu, tolong berhati-hatilah untuk tidak menjadi persekutuan mangsa Indonesia. Saya ditipu empat kali kira-kira Rp 200.000.000 untuk biaya registrasi, biaya transfer, bea cukai dan biaya asuransi, setelah pembayaran ini saya tidak mendapatkan pinjaman saya, tapi mereka meminta saya untuk membayar berkali-kali. Ini akan menarik minat Anda untuk mengetahui ada undang-undang tentang pembiayaan undang-undang atau peraturan dewan ini untuk mendapatkan pinjaman dari undang-undang pemberi pinjaman atau perusahaan mana pun. Saya bersyukur bahwa saya menerima pinjaman cepat sebanyak $ 250.000 dari perusahaan yang diperkenalkan teman saya Achmad Halima. Perusahaan pinjaman yang dapat dipercaya dan dapat dipercaya (ALEXANDER ROBERT). Mereka sekarang menjadi perusahaan terbesar di AS, Eropa dan seluruh Asia. Misi dan komitmen Anda kepada Alexander's Loan Company didedikasikan untuk meringankan impian Anda dan membantu kita semua yang telah ditipu dan ditipu dalam proses mendapatkan pinjaman segera, memberi Anda keramahan kelas dunia. Perusahaan Pinjaman Alexander atau pemberi pinjaman pinjaman tahu apa yang seharusnya ada di sepatu Anda dan mereka berusaha keras untuk tidak melupakan perasaan itu. Mereka akan mendapatkan kepercayaan Anda dengan mengkomunikasikan kepada Anda informasi yang perlu Anda ketahui, jika Anda perlu mengetahui dan hak untuk menawarkan pinjaman (pedagang pribadi atau pinjaman) dan layanan keuangan.
Saya sangat mengabdikan diri untuk membantu negara saya mendapatkan pinjaman dari penipuan dan segera, e-mail saya (suwandirobby01@gmail.com) atau (achmadhalima@gmail.com)
Hubungi saya atau (alexanderrobertloan@gmail.com) untuk informasi lebih lanjut, saya bersedia membantu. Tuhan memberkati kalian semua.